SURABAYA–Mi instan, game, dan menggambar. Tiga hal itu yang akhirnya diolah Stephanie Theodora Susilo untuk menjadi proyek tugas akhirnya yang berjudul Perancangan Board Game untuk Remaja tentang Kandungan Mi Instan dan Dampaknya pada Mi Instan”.
Dalam presentasinya mengenai board game tentang mi instan yang dalam pengerjaannya, mahasiswi desain komunikasi visual (DKV) UK Petra Surabaya ini menggambar sendiri. Ia mengatakan jika banyak orang menyukai mi instan yang dinilai praktis untuk dikonsumsi. “Penyajian yang cepat, harganya yang murah dan rasa yang nikmat tak jarang membuat orang sering mengkonsumsi. Tanpa tahu bahan apa saja yang ada di sepiring mi instan,” ujar Stephanie saat ditanya mengenai ide awal hasil proyek tugas akhirnya ini.
Dengan konsep permainan seperti monopoli dan ular tangga, dia mengkreasikan sebuah board game petualang yang menantang dengan targetnya para siswa SMP. “Sebenarnya board game ini bisa dimainkan oleh siapa saja yang ingin mengetahui seluk beluk bahan pembuat mi instan. Tetapi saya lebih menekankan ke siswa SMP karena mereka telah menerima pelajaran mengenai kandungan mi instan,” tambahnya.
Perempuan kelahiran 21 Januari 1993 ini berharap adanya board game tentang mi instan yang berhasil membawanya meraih IPK 3.72 ini dapat menjadi salah satu alat edukasi menyenangkan yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah. Dengan empat personal board karakter pemain yang berbeda-beda, para pemain harus menyelesaikan misi agar dapat menuju garis finish. (rul/no)
